Friday, April 5, 2024

People Come and People Go

Dalam hidup ini, interaksi dengan manusia sungguh tidak ada habisnya.

Sebutlah dia introvert yang punya perasaan 'pengasingan' yang sangat dalam, tetap harus berinteraksi. 

Atau

Sebut si extrovert yang justru energi untuk melakukan kegiatan didapatkan dari dunia sosial. 

Interaksi-interaksi yang sifatnya tidak terbatas itu menghasilkan banyak kesan, yang sangat berupa rasanya. Ada yang baik, ada juga yang menorehkan luka. Di saat ini, individu ditantang bagaimana bisa 'memaklumkan' itu sebagai salah satu torehan dari interaksi. Untuk tidak terlalu memasukkan itu ke hati, untuk tidak memasukkan imej atau gambaran itu ke otak dan akhirnya menetap. Cukup sukar, tapi sepertinya itu yang harus dilakukan supaya hidup ini bisa 'lebih bisa' berjalan sewajarnya, tanpa memberatkan perasaan satu sama lain. 

Manusia dan pohon perasaannya yang terus tumbuh, terkadang juga perlu melakukan pemangkasan ranting-ranting perasaan yang sudah pupus dan mungkin bisa mengganggu pertumbuhan itu.

-N- 


Thursday, April 4, 2024

Sesuatu yang sederhana itu, bahagia

 Akhir-akhir ini diri sering terpapar oleh hal-hal sederhana yang membuat hati terasa penuh. 

Bercanda dan bergurau dengan anak, berbicara dengan teman lama, melihat orang yang di sekitar kita tertawa, everything just made me full 10000%. Kembali, setelah mendapatkan itu benak ini bertanya lagi , do i have to search another 'grande' things after this?

Menyadari bahwa kehadiran kita saja bisa membuat orang lain merasa bahagia, senengnya setengah mati. Tapi apa iya kita harus cari happy-happy things lainnya?

Simple Question that never have any answers until now. 



-N-


Monday, February 19, 2024

Embracing Self Love

Hi Pals!


Melanjutkan dari preambule sebelumnya, 
salah satu dasar yang mungkin diri ini baru sadar bahwa itu penting banget adalah self love. Kemampuan melakukan self love jujur sampai dengan saat ini sudah mulai dilakukan, tapi apakah itu memunculkan great impact atau tidak, jujur itu tidak pernah kulakukan.

Selain itu kiblat dalam melakukan self-love sepertinya salah, yang ku lakukan self-love tapi masih human centered, padahal self-love yang paling benar adalah self-centered dengan tujuan that we will be a 100% true of us (what a shame for me! HAHA). 

Saat ini perlahan sedang menyusun journey dari self-loved, salah satunya adalah berusaha mengenali kembali apa yang menjadi tujuan dari hidup ini, dan mencoba diagnosa kembali secara lingkungan, apa yang dikerjakan sampai dengan saat ini apakah sudah allign ke sana, kalau ternyata belum ? LIHAT NANTI HAHAHA.

Mencari tahu tujuan hidup itu sungguh sesuatu yang mudah tapi ketika memilih mana prioritasnya semua menjadi sulit, hehe. Since kita adalah makhluk sosial, dengan stakeholder yang banyaak sekali, maka terkadang untuk menentukan apa yang menjadi prioritas kita perlu diskusi, mempertimbangkan POV orang tersebut terhadap kita. Bukan untuk di amin-i apa yang menjadi perkataannya, tapi lebih ke "oh iya mereka yang mengenal kita, ya harapannya mereka tahu bagaimana perilaku kita saat up and down moment".

Journey self-love ini akan menjadi salah satu topik yang dibahas di blog ini ya.
Semoga bisa menginspirasi teman-teman untuk menjadi dirinya sendiri 100%.


See you!
-N-